Saturday, October 31, 2009

Film Indonesia Berlaga di Roma | Film Indonesia Masuk Dalam Kompetisi Di Roma

naputra  |  at  4:23 AM  | No comments

harimau Yang Lapar
Salam Forbiana selamat datang kembali,dan berbahagialah kita sebagai warga indonesia (.....Ueeeee...eee.eeee ngapain ya harus bahagia ) karena ada kabar baik tentunya karena 
Tiga film dokumenter dan satu film Indonesia terpilih masuk kompetisi pada Asiaticafilmmediale (Festival Film Asia) ke-10 di Roma, Italia yang berlangsung hingga 7 November mendatang. Ketiga dokumenter tersebut adalah "Harimau Yang Lapar" (HYL), "Pertaruhan", dan "Heaven for Insanity", (kok cinta fitri, Tersanjung enggak ya........)dan sedangkan film terpilih adalah "Jamila dan Sang Presiden", demikian Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Musurifun Lajawa kepada koresponden Antara London, Sabtu.

Menurut Musurifun Lajawa, Asiaticafilmmediale adalah festival film tahunan yang diselenggarakan Asosiasi Kebudayaan Mnemosyne, bekerjasama dengan Kementerian Kebudayaan Italia dan Pemerintah Kota Roma. Dikatakannya, festival bertujuan memperkenalkan karya-karya film Asia yang bermutu, namun tidak banyak dikenal di dunia internasional, termasuk Eropa.

Saat ini tercatat sekitar 50 karya film dari 20 negara di Asia, diantaranya, China, India, Indonesia, Jepang, dan Korea. Selain pemutaran film, festival ini juga menyelenggarakan seminar dan diskusi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat Italia terhadap perkembangan dunia perfilman (cinematography) dan kesusastraan Asia.

Para tokoh perfilman Indonesia yang hadir pada festival film bergengsi dengan tema Encounters with Asian Cinema ini, diantaranya, Ratna Sarumpaet, sutradara, dan Atiqah Hasiholan, pemeran utama "Jamila dan Sang Presiden"; serta Rob Allyn, screenplay, dan Dewi Beck, co-producer HYL.

Sementara itu, co-produser Harimau Yang Lapar, Dewi Beck, Indonesia memiliki sejarah perfilman yang panjang, tetapi masih menghadapi banyak tantangan terutama dari segi biaya dan pasar. Namun demikian, industri perfilman Indonesia terbukti cukup tangguh dan mampu menghasilkan produk-produk bermutu, ujarnya.

Selain itu, tercermin dari masuknya film-film Indonesia, termasuk HYL dalam daftar kompetisi pada festival film di Roma yang akan dibuka besok. HYL berkisah tentang harapan untuk masa depan Indonesia dalam mengatasi masalah kemiskinan, pangan, gizi, dan pendidikan. Dengan demikian, dokumenter ini sangat tepat ditayangkan menjelang 3rd World Food Summit (KTT Pangan) yang akan berlangsung di Roma pada 16-18 November 2009.

Indonesia mengikuti festival Asiaticafilmmediale sejak tahun 2001, dengan menampilkan film Tanjung Priok (2001), Rindu Kami Padamu (2005), dan Film Indonesia (2006).


About the Author

Write admin description here..

0 comments:

Mohon Beri Komentar jika anda menyukainya

Copyright © 2013 FORBIANA. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.